Wednesday, May 17, 2017

Karakteristik Agroindustri

          Agroindustri diketahui memiliki karakteristik bahan baku yang unik. Hal ini merujuk pada sifat biologis yang dimiliki oleh bahan bakunya. Kondisi tersebut mengharuskan adanya perlakuan khusus dalam proses pengolahan menjadi produk setengah jadi maupun produk siap konsumsi. Menurut James E Austin dalam bukunya Agroindustrial Project Analysis terdapat tiga karakteristik dari bahan agro yaitu seasonality, perishability, dan variability. Pendapat lain juga menambahkan voluminous sebagai salah satu karakteristiknya.
  1. Seasonality: pada beberapa bahan agro baru bisa didapatkan ketika musim panennya tiba. Ketersediaan tersebut hanya terjadi pada akhir siklus reproduksi tanaman atau ternak. Meskipun pasokan bahan baku tersedia hanya dalam periode singkat, permintaan untuk produk relatif konstan sepanjang tahun. Berbeda dengan produsen nonagroindustri yang harus menghadapi ketidakpastian, sehingga berpengaruh pada manajemen persediaan, penjadwalan produksi, dan koordinasi antara segmen produksi.
  2. Perishability: merujuk sifatnya yang biologis, maka bahan baku agro memiliki kondisi yang rapuh atau mudah untuk mengalami kerusakan. Faktor kerusakan itu sendiri dapat terjadi karena reaksi biologis, mikrobiologis dan kimiawi. Buruknya fasilitas transportasi, penanganan, penyimpanan serta tidak adanya standarisasi yang jelas juga turut andil dalam terjadinya percepatan kerusakan terhadap bahan baku. Alasan inilah yang menuntut adanya perbaikan karena kondisi bahan baku itu sendiri dapat mempengaruhi kualitas gizi produk yang dihasilkan.
  3. Variability: variasi atau perbedaan yang ada pada bahan baku agro terkait dengan kuantitas dan kualitas. Kuantitas yang bervariasi merujuk pada ketidakpastian yang diakibatkan perubahan cuaca atau kerusakan tanaman pangan atau ternak akibat penyakit. Kualitas bervariasi karena standarisasi bahan baku tetap sulit dipahami, mengingat setiap unit bahan pasti memiliki kodisi yang berbeda-beda. Upaya pencegahan terhadap kondisi ini dapat dilakukan dengan adanya penjadwalan produksi, operasi pengawasan kualitas dan pembinaan supplier
  4. Voluminous: karakteristik ini juga disebut bulky yang merupakan kondisi dimana bahan baku agro memiliki volume yang sangat besar. Hal tersebut menuntut diperlukannya tempat yang sangat luas sebagai tempat penyimpanan. Tempat penyimpanan yang luas sangat membantu dalam kontinuitas produksi, mengingat adanya karakteristik seasonality pada bahan baku.

No comments:

Post a Comment